Rabu 24 Feb 2016 06:03 WIB

Hadapi MEA, Menaker Minta Peranan Serikat Pekerja Diperkuat

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hazliansyah
M Hanif Dhakiri
Foto: istimewa
M Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengajak serikat pekerja atau buruh untuk introspeksi diri terhadap tanggung jawab dan masa depan pekerja Indonesia. Misalnya dengan menciptakan hubungan industrial yang kondusif untuk kesejahteraan bersama.

“Dalam mengadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), relevansi gerakan pekerja atau buruh dalam perjuangannya harus diperkuat agar dapat merespons perubahan-perubahan dalam kedinamisan hubungan industrial,” kata Hanif dalam keterangan pers, Selasa (23/2).

Hanif mengatakan pelaksanaan MEA memiliki dampak positif maupun negatif bagi hubungan industrial di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan soliditas pengusaha-pekerja dalam menyikapi adanya pengurangan hambatan-hambatan regional Asia Tenggara terhadap perdagangan barang dan jasa maupun investasi asing.

 

Pemerintah berkomitmen melakukan perbaikan di bidang hubungan industrial dan meningkatkan kerja sama efektif dan produktif dalam forum-forum tripartit untuk kepentingan bersama.

Ke depannya, sangat penting bagi serikat pekerja atau buruh membenahi diri menjadi lebih baik dan melihat kembali orientasi atau arah organisasinya. Orientasi atau arah tersebut akan menentukan gerak langkah organisasi dalam menjalankan fungsinya.

“Oleh karena itu pengurus dan anggota serikat pekerja atau buruh perlu membekali diri dengan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan agar dapat melayani dan mengartikulasikan kepentingan anggotanya secara optimal,” kata Hanif.

Upaya peningkatan kompetensi pekerja atau buruh yang didukung oleh komitmen dapat menjadi upaya yang mendorong ke arah perjuangan serikat pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan.

Momentum ini sangat tepat bagi pengurus pusat dan daerah untuk bersinergi dan saling bahu-membahu sehingga dapat membantu menciptakan peluang meningkatkan kompetensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement