Rabu 24 Feb 2016 04:47 WIB

Ini Cerita Ustadz yang Pimpin Doa di Pembukaan Kafe Prostitusi

Rep: c21/ Red: Esthi Maharani
Suasana kawasan Kalijodo tampak sepi, Jakarta, Selasa (23/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana kawasan Kalijodo tampak sepi, Jakarta, Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustadz Salman (42 tahun) asal Bugis menjadi salah satu tokoh agama yang pernah diundang ke Kalijodo, Jakarta Utara untuk memimpin doa dan tahlilan ketika pembukaan kafe di lokasi prostitusi tersebut.

“Pada saat saya pimpin doa itu, mereka-mereka (PSK) ikut. Ekspresi wajahnya itu seperti ada rasa penyesalan, rasa sedih pada saat saya berdoa. Karena baru membuka bar baru, mereka PSK keluar juga penampilan apa adanya dengan mengaminkan doa saya,” kata dia, Rabu (24/2).

Ia pun meyakini para perempuan itu ada di Kalijodo karena kebutuhan perut. Meski belum pernah mengetahui secara langsung tentang PSK yang bertobat, tetapi ia pernah mendengar PSK yang bertobat dan tak lagi berkecimpung di dunia prostitusi. Ia juga sering mendengar para PSK rajin sholat lima waktu.

“Kebanyakan mereka yang shalat di masjid hanya security dan pemilik. Namun untuk PSK yang shalat di masjid saya tidak pernah melihat,” kata dia.

Tak hanya memimpin doa, ia pun sering dipanggil pimpinan bar dan ditanya soal hukum Islam terkait bisnis prostitusi. Ia pun menjawab bahwa hukum Islam tetap hitam-putih, sebab maksiat tetap maksiat.

Dia berharap setelah adanya penggusuran, ada pendampingan spiritual kepada para pemilik kafe, bar, dan para pekerja di Kalijodo. PSK yang dipulangkan pun diharapkan diberikan modal usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement