Selasa 23 Feb 2016 17:03 WIB

Cerita Sopir Taksi Berpenumpang Seorang Gay

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Ilustrasi kelompok LGBT
Foto:

Namun, karena terbiasa, Ono menyikapinya dengan tenang. Kalau sekadar mijit bahu, dia tak masalah.

"Tapi kalau misal sudah ke paha, saya langsung tepiskan. Walaupun enak pijatan mereka, tapi itu tidak benar."

Lagi pula, terang dia, lama-lama juga risi. Namun, kadang susah untuk menegurnya. "Saya tak ingin membuat penumpang saya tersinggung. Makanya, saya sabar saja asalkan mereka tak keterlaluan."

Ono pun menceritakan pengalaman buruknya memiliki penumpang gay. Saat itu, taksi Ono dipesan oleh seorang mahasiswa. Tubuh mahasiswa itu atletis, berparas tampan, dan keturunan Tionghoa. Ia tak berpikir apa-apa saat mahasiswa itu masuk ke taksinya.

"Saya tak berpikir negatif, saya cuma mbatin, mungkin dia gagap, jadi pengen dikasihani," tutur Ono.

Saat diajak bicara, rupanya benar mahasiswa itu gagap karena jawabannya terbata-bata. Kemudian, mahasiswa itu duduk di kursi depan sambil bermain smartphone meminta diantarkan ke kampusnya yang merupakan salah satu kampus berbiaya mahal di Jakarta Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement