Selasa 23 Feb 2016 02:06 WIB

DPR Pertanyakan Indikator Pesantren Ajarkan Terorisme

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
BNPT
BNPT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Alhabsyi mempertanyakan tuduhan terhadap 19 pesantren yang mengajarkan terorisme seperti yang disampaikan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III dengan BNPT, Senin (22/2), Aboe mengatakan pernyataan terkait 19 pesantren yang diduga mengajarkan terorisme perlu dilihat lebih detail apa indikatornya. "BNPT menyatakan ada 19 pesantren yang mengajarkan radikalisme 'menumbuhkan bibit terorisme'. Tentu, statement ini melukai kalangan Islam dan pesantren," ujar Anggota Fraksi PKS ini.

Ia pun mempertanyakan apa indikator pesantren radikal tersebut sehingga BNPT bisa menyimpulkan seperti itu. "Apakah sudah ada klarifikasi dari pesantren yang disebut itu? Apakah pesantren itu juga sudah diajak dialog?” kata dia melanjutkan.

Aboe meminta pihak BNPT harusnya bisa lebih bijak dengan melihat kembali peran pesantren dalam sejarah bangsa Indonesia. Kalangan santri memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan. Hal itu ditandai dengan lahirnya pahlawan seperti Pangeran Antasari, Sultan Hasanuddin, Sultan Agung, hingga Imam Bonjol pada abad ke-18.

Bahkan, pesantren memiliki peran yang besar dalam melahirkan pejuang kemerdekaan. Mulai dari Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro, PETA, hingga Hizbullah. Bahkan 65 komandan Batalyon PETA, 20 orang di antaranya berstatus sebagai Kyai atau pimpinan Pondok Pesantren.

Sayangnya, menurut Aboe jawaban dari BNPT dinilai belum secara eksplisit menjawab pertanyaan dan mengklarifikasi terkait ke 19 pesantren yang diduga mengajarkan terorisme tersebut. RDP antara Komisi III dan BNPT ini hanya menyimpulkan dua hal, pertama Komisi III DPR RI mendukung peningkatan aggaran 2016 untuk BNPT, dan kedua Komisi III mendukung rencana strategis BNPT tahun 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement