Senin 22 Feb 2016 19:44 WIB

Warga Bekasi Turun ke Jalan Rayakan Cap Go Meh

Rep: c38/ Red: Ani Nursalikah
Reog Ponorogo memeriahkan pawai cap go meh di Kota Bekasi, Senin (22/2).
Foto: kabul astuti/republika
Reog Ponorogo memeriahkan pawai cap go meh di Kota Bekasi, Senin (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Warga Bekasi tumpah ruah memadati jalan-jalan di seputaran Stasiun Bekasi sampai Alun-alun kota, Senin (22/2). Pawai penutupan Imlek alias perayaan Cap Go Meh 2016 kembali digelar.

Tua muda tampak antusias menunggu pawai melintas di pinggir jalan. Suasana semarak penuh hiruk pikuk. Puluhan pedagang asongan dengan beragam jajanan ikut mengais rezeki.

Seorang pemulung yang terlihat selepas pawai bahkan tampak tertelan tiga karung botol mineral yang ia kumpulkan. Tak hanya bagi warga Tionghoa, Cap Go Meh telah menjadi pesta rakyat bagi warga Kota Bekasi.

"Jangan lagi bicara suku, jangan lagi bicara agama. Keyakinan yang sesuai dengan ketentuan UU itulah bentuk refleksi Kota Bekasi sekarang," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di sela-sela perayaan Cap Go Meh, Senin (22/2).

Ada ratusan orang terlibat memeriahkan pawai Cap Go Meh 2016. Tak memandang warna kulit, banyak warga suku Jawa atau Betawi ikut serta memeriahkan. Pesertanya beragam, mulai dari drum band siswa sekolah, reog Ponorogo, lenong, ondel-ondel, barongsai, naga, sampai dewa-dewa yang digotong dalam tandu.

Rute pawai dimulai dari Klenteng Hok Lay Kiong, bergerak ke Jalan Haji Juanda, Jalan Agus Salim, Jalan Perjuangan, ke arah Alun-alun kota, kemudian kembali ke Jalan Haji Juanda. Polisi melakukan pengalihan arus di sepanjang jalan yang dilalui. Pawai ini dibuka langsung oleh Ketua Pembina Yayasan Pancaran Tridharma.

Kendati menyisakan sampah dan kemacetan di jalan, perayaan ini mendapat sambutan dari warga. Ketua Pengurus Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan antusiasme warga memang luar biasa. Sejak dua pekan sebelumnya, ia sudah banyak mendapat pertanyaan dari warga, bahkan ibu-ibu posyandu mengenai pawai Cap Go Meh.

Ia mengatakan, acara ini sudah dinantikan sebagai hiburan gratis bagi warga kota Bekasi. "Pawai Cap Go Meh sudah menjadi pesta rakyat dan cerminan kerukunan antarumat beragama begitu baik. Toleransi yang begitu baik itu menurut saya modal bagi pembangunan kota Bekasi," ucap Ronny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement