Senin 22 Feb 2016 18:33 WIB

Terkendala Air, Ribuan Hektare Tanaman Padi Belum Mulai Tanam

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani mencabuti hama rumput liar di persawahan yang ditanami padi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petani mencabuti hama rumput liar di persawahan yang ditanami padi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki pekan terakhir Februari 2016, belasan ribu hektare areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu belum bisa ditanami. Hal itu akibat terkendala pasokan air.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako menjelaskan, target tanam musim rendeng 2016 di Kabupaten Indramayu mencapai 125 ribu hektare. Dari jumlah itu, hingga saat ini sudah terealisasi 109 ribu hektare.

Itu berarti, masih ada 16 ribu hektare lagi lahan yang belum bisa ditanami. Kondisi tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Karangampel, Krangkeng dan Kandanghaur.

"Kami targetkan Maret (tanam) selesai semua," ujar Firman kepada Republika.co.id, Senin (22/2).

Firman mengatakan, lahan pertanian yang belum ditanami itu terkendala air. Seperti misalnya di Kecamatan Kandanghaur, terkendala kekurangan air. Sedangkan di Kecamatan Krangkeng, kendalanya berupa kelebihan air.

Untuk areal yang kelebihan air di Kecamatan Krangkeng, hal itu terjadi karena pengaruh posisi lahan yang terhalang jalan raya. Akibatnya, air menjadi sulit terbuang sehingga harus menunggu kering dulu agar bisa ditanami.

Lebih lanjut Firman mengatakan, meski belasan ribu hektare lahan tersebut belum bisa ditanami, namun persemaiannya sudah siap. Jika pasokan air sudah cukup, dalam arti tidak kurang dan tidak lebih, maka persemaian itu akan langsung ditanam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement