Senin 22 Feb 2016 18:10 WIB

Survei: Risma Favorit Calon Gubernur DKI Jakarta

Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini ketika meninggalkan kediaman di kawasan Taman Pondok Indah, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini ketika meninggalkan kediaman di kawasan Taman Pondok Indah, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani muncul untuk difavoritkan sejumlah masyarakat menjadi salah satu calon Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menurut survei Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).

Menurut data yang diterima di Jakarta, Senin (22/1), dari 400 responden yang menjadi sample, telah dihasilkan urutan kategori Tingkat Kesukaan Cagub Jakarta. Urutannya adalah Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Bambang Widjojanto, Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault, Desi Ratnasari, Djarot Saiful Hidayat, Nachrowi Ramli, Yoyok Riyo Sudibyo, Saefullah, Nur Mahmudi Ismail, Muhammad Idrus, Marco Kusumawijaya dan Abraham Lunggana.

Namun, Gubernur Jakarta saat ini, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) tetap memperoleh Tingkat Popularitas tertinggi secara hasil (98,5 persen) dan tingkat elektabilitas tertinggi (43,5 persen) tapi masyarakat Jakarta ternyata lebih menyukai Gubernur yang datang dari kaum muda, usia di bawah 45 tahun (50,8 persen).

Dalam survei yang dilaksanakan 11-15 Februari 2016 ada beberapa nama calon Gubernur kaum muda yang mendapatkan tingkat popularitas dan elektabilitas cukup tinggi yaitu Sandiaga Uno (Gerindra), Muhammad Idrus (PKS) dan Desi Ratnasari (PAN) adalah nama tokoh muda yang dianggap responden mumpuni menjadi penantang Ahok.

Selain faktor usia, Ahok belum aman karena tingkat elektabilitas dirinya akan turun bila calon kuat lainnya mendeklarasikan diri secara resmi menjadi Gubernur. Contohnya bila Ridwan Kamil mendeklarasikan diri secara resmi sebagai Cagub Jakarta maka elektabilitas Ahok akan turun sebesar 7,5 persen menjadi 36 persen dan justru elektabilitas Emil akan naik 4,8 persen, dari 16 persen menjadi 20,8 persen.

Hal lain yang menarik adalah kemunculan tokoh-tokoh alternatif pada perhelatan Pilgub Jakarta 2017. Selain nama tokoh muda yang sudah disebutkan (Idrus, Desi dan Sandi) ada beberapa tokoh yang mendapatkan perhatian publik Jakarta seperti Bambang Widjojanto (Mantan Ketua KPK), Marco Kusumawijaya (Ahli Tata Kota) dan Yusril Ihza Mahendra (Ketum Parpol PBB).

Hasil lain, publik Jakarta juga tidak setuju bila Gubernur terpilih pada Pilgub 2017 mencalonkan diri menjadi Presiden di 2019 (51,3 persen). Namun publik Jakarta terbelah saat menentukan sikap apakah Gubernur Jakarta terpilih 2019 boleh menikmati kursi menteri (49 persen setuju, 48,3 persen tidak setuju).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement