Senin 22 Feb 2016 16:54 WIB

70 Titik Tanggul di Indramayu Kritis

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sungai Cimanuk meluap dan mengikis tanggul hingga jebol sepanjang 30 meter menyebabkan perkampungan di Desa Lamaran Tarung, Blok Waledan Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu terendam air setinggi 50 cm, Ahad (7/2). (Republika/Lilis)
Sungai Cimanuk meluap dan mengikis tanggul hingga jebol sepanjang 30 meter menyebabkan perkampungan di Desa Lamaran Tarung, Blok Waledan Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu terendam air setinggi 50 cm, Ahad (7/2). (Republika/Lilis)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 70 titik tanggul yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Indramayu, dalam kondisi kritis. Hal itu membuat ancaman banjir terus terjadi, terutama saat intensitas hujan tinggi.

''Yang paling parah tanggul di Desa Saradan,'' ujar Kepala PSDA dan Tamben Kabupaten Indramayu, Suwenda Asmita, Senin (22/2).

Tanggul sungai Cimanuk di Desa Saradan itu bahkan telah jebol sepanjang kurang lebih sepuluh meter. Jika tidak segera ditangani secara serius, maka jebolnya tanggul akan lebih parah dan bisa merendam satu kecamatan.

Tak hanya tanggul di Desa Saradan, tanggul lain yang juga kritis yakni tanggul di Blok Cilengkong Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, dan tanggul di Desa Tempel, Kecamatan Lelea.

Selain itu, tanggul sungai Cipanas di Desa Rajaiyang, Kecamatan Terisi dan Desa Santing, Kecamatan Losarang. Ditambah lagi, tanggul Kali Pangkalan di Desa Pangkalan Kecamatan Losarang.

Suwenda mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk perbaikan tanggul-tanggul tersebut. Pasalnya, tanggul-tanggul itu dibawah kewenangan BBWS Cimanuk Cisanggarung.

Suwenda menambahkan, pascabanjir besar pada 2014 lalu, pihaknya telah mengusulkan perbaikan 130 titik tanggul. Dari jumlah itu, BBWS telah menangani sekitar 40 persen. ''Sisanya diharapkan tahun ini,'' tutur Suwenda.

Selain tanggul yang kritis, beberapa anak sungai, terutama yang berada dalam kewenangan BBWS Citarum, juga harus segera dinormalisasi. Di antaranya adalah Kali Masetan di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra.

Ditambah lagi Kali Bugel, Desa Bugel, Kali Legok, Kecamatan Patrol, Bendung Kali Beji Eretan Kulon, Desa Kertawinangun, Kali Glodog, Kecamatan Kandanghaur, dan Kali Cilet di Kecamatan Kandanghaur.

Terpisah, Sekretaris Dinas PSDA Tamben Kabupaten Indramayu, Dikdik Sudikna menambahkan, kondisi kritisnya tanggul telah menyebabkan terjadinya banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu.

Dikdik mengatakan, telah mengajukan perbaikan tanggul - tanggul yang menjadi kewenangan pemerintah pusat itu. Pihaknya pun sudah mengundang BBWS Cimanuk Cisanggarung dan BBWS Citarum untuk penanganannya.

''Meski ada kekhawatiran dengan kondisi tanggul yang kritis ini, namun adanya waduk Jatigede membuat banjir tidak akan parah seperti tahun lalu'' tandas Dikdik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement