Sabtu 20 Feb 2016 22:07 WIB

Pelajar Nahdlatul Ulama Tolak Keras LGBT

 Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya menggelar aksi menolak LGBT, di Balai Kota Bandung, Jumat (19/2).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya menggelar aksi menolak LGBT, di Balai Kota Bandung, Jumat (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Cirebon, Jawa Barat, menilai kelompok lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT) dapat mengancam dan merusak nilai luhur bangsa Indonesia.

"Menurut kami LGBT adalah ancaman yang serius untuk bangsa Indonesia dan itu harus ditolak oleh semua kalangan," kata Ketua Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Imam Baehaqi, di Cirebon, Sabtu (20/2).

Ia menuturkan, jika LGBT terus menerus eksis dan ada, maka jelas bangsa sudah dijajah untuk itu pihaknya bersikeras untuk menolak adanya aktivitas tersebut.

Propaganda yang disebar oleh kaum LGBT seharusnya cepat diatasi dan jika itu didiamkan saja, maka akan merusak nilai luhur bangsa dan mengancam masa depan bangsa dan Negara.

"Seharusnya pemerintah harus tegas terhadap propaganda LGBT," ujarnya.

Masalah LGBT tidaklah masalah yang sepele, untuk itu semua harus cepat tanggap untuk menolak kehadiran dan legalitas LGBT.

"Ini masalah masa depan bangsa dan negara. Jika pernikahan sejenis diakui di Indonesia, bagaimana nasib masa depan bangsa," katanya.

Untuk itu IPNU mendesak pemerintah untuk tetap menolak LGBT dan itu harus untuk masa depan bangsa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement