REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Anggota Komisi II DPRD NTB, Jazuli Azhar meminta pemerintah provinsi lebih transparan terkait jumlah nilai investasi di berbagai sektor khususnya Pariwisata.
Hal ini terkait dengan masih minimnya investor yang akan menanamkan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika periode Januari-Februari 2016.
"Saya prihatin dengan investasi di KEK Mandalika, belum ada investor. Memang disitu mau ada pembangunan hotel, semoga lanjut terus," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Jumat (19/2).
Menurutnya, saat ini destinasi wisata di NTB yang tengah didorong agar investor menanamkan investasinya berada di KEK Mandalik, Global Hub dan Kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora.
Ia menambahkan saat ini pemerintah provinsi NTB harus menggenjot dan menarik minat investor yang berasal dari Timur Tengah serta wisatawan. Sebab, peluang investasi dari timur tengah dan wisatawannya sangat besar.
"Saat ini NTB punya branding sebagai destinasi wisata halal terbaik dan destinasi wisata untuk bulan madu terbaik," ungkapnya.
Selain itu, Jazuli mengatakan pembenahan infrastuktur di destinasi wisata harus menjadi prioritas. Sebab, saat ini infrastukur pendukung di destinasi wisata masih minim seperti toilet.
Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BKPM-PT) NTB mengungkapkan, hingga saat ini belum ada investor yang memproses izin untuk menanamkan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Namun, dia mengklaim investor yang berminat menanamkan investasi banyak.
"Belum ada sejak Januari hingga pertengahan Februari investor yang memproses izin untuk menanamkan investasi," kata Kepala BKPM NTB, Ridwansyah.