REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) Regional Yahukimo menyebutkan, sembilan warga di Kabupaten Yahukimo, Papua dikabarkan meninggal dunia karena malaria sejak Desember 2015. Ketua UP2KP Regional Yahukimo, Jhon Ronsumbre, mengatakan pada Desember 2015 empat orang meninggal karena malaria. Kemudian pada Januari 2016 lima orang meninggal karena malaria, jadi jumlah keseluruhannya sebanyak sembilan orang.
"Mereka diduga meninggal karena pelayanan yang kurang efektif, mobile klinik yang tidak berjalan secara kontinyu kepada masyarakat tapi juga penutupan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas," ujarnya di Jayapura, Jumat (1/2).
Sebelumnya, para medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, baik perawat mau pun bidan terpaksa mogok kerja karena sekitar 30 orang dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut tidak berada di tempat. "Para perawat dan bidan ini melakukan aksi mogok kerja dan menutup semua pelayanan kesehatan di RSUD Yahukimo karena sekitar 30 dokter yang bertugas di rumah sakit itu tidak berada di tempat," katanya.
Aksi mogok kerja itu dilakukan sejak Selasa (12/1). Tidak ada penempatan tenaga di masing-masing Puskesmas yang ada di Yahukimo. Semua dokter hanya bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Yahukimo.
"Mantri dan suster juga sama tidak ada yang mem-back up pelayanan di puskesmas. Semuanya kumpul di rumah sakit Yahukimo, sedangkan rumah sakit Yahukimo hingga kini lebih banyak didominasi oleh tenaga honorer atau tenaga kontrak," ujarnya.
Dia melanjutkan, tenaga honorer atau tenaga kontrak yang bertugas di rumah sakit itu hanya menerima gaji sebesar Rp 1 juta dan ditambah dengan Rp 200 ribu untuk biaya tambahan. Sementara, Jhon mengatakan tenaga mantri dan dokter yang sebenarnya sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil/Aparat Sipil Negara (ASN) tidak melaksanakan tugas.
Jhon menambahkan, UP2KP regional Yahukimo berharap rumah sakit memiliki pakta integritas pelayanan kesehatan kepada masyarakat asli Yahukimo sehingga menghindari hal-hal yang mengakibatkan kematian.
"UP2KP siap mendorong pelayanan kesehatan yang lebih baik sesuai dengan tugas dan fungsinya dan juga UP2KP mendukung program prioritas bupati," ujar dia.