REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin meminta kepada setiap elemen masyarakat agar bersatu menghadapi arus invasi spiritual dan intelektual. Sebab, arus invasi spiritual dan intelektual lebih berbahaya dari invasi militer.
"Gerakan bela negara dan bela agama perlu mengambil bentuk penguatan wawasan keagamaan wasathiyah dan menolak berbagai gelagat invasi," kata Din dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/2).
Ia mengatakan, menghadapi ancaman invasi intelektual, umat beragama perlu meningkatkan kewaspadaan. Sehingga, menurutnya, perlu kepercayaan diri dari kelompok mayoritas yang selama ini diam, untuk bangkit menampilkan counter narrative. Sambil, terus melakukan upaya pengarusutamaan keberagamaan moderat dan toleran (wasathiyah).
Selain itu, ujar Din, negara harus melakukan tanggung jawabnya. Terutama, terus berperan menciptakan keamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Serta, menutup setiap celah yang dapat dijadikan alasan bagi kelompok radikal untuk menyerang.