Kamis 18 Feb 2016 15:03 WIB

LGBT Dapat Sembuh dengan Agama

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin (kanan) didampingi Wakil Sekjend MUI Amirsyah Tambunan (kiri) dan jajaran pengurus Ormas Islam sedang membacakan fatwa MUI mengenai LGBT, di Jakarta, Rabu (17/2).
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin (kanan) didampingi Wakil Sekjend MUI Amirsyah Tambunan (kiri) dan jajaran pengurus Ormas Islam sedang membacakan fatwa MUI mengenai LGBT, di Jakarta, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder Azka Empowering Center Mohamad Soleh mengatakan, agama menjadi nilai-nilai terdalam untuk menjadi patokan mana yang benar dan salah. Karena, benar dan salah itu terbentuk di dalam neuron.

"Ketika keyakinan perilaku LGBT dilarang, perilaku tersebut tidak sehat dan tidak benar secara agama dan norma, maka perasaan mereka akan hilang secar perlahan," ujar dia saat diskusi di kantor Republika.co.id, Kamis (18/2).

Menurut Sholeh, LGBT dapat sembuh dengan berbagai terapi, teutama jika berbagai pihak terus berbicara pada mereka bahwa orientasinya tidak benar.

Walaupun keyakinan dalam neuron mereka sudah lama tersimpan, dapat pecah dan dapat didobrak. Mereka juga dapat melakukan beberapa terapi, seperti terapi kognitif, terapi lingkungan dari keluarga dan sahabat, terapi hormonal dengan obat-obatan, dan terapi spiritual dengan agama masing-masing.

Baca juga, Ini Pernyataan Manny Pacquiao yang Membuat Kelompok LGBT Marah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement