Kamis 18 Feb 2016 13:10 WIB

Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami Dapat Cegah DBD

Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik di sebuah rumah dapat menjadi salah satu pencegahan merebaknya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk seperti Deman Berdarah Dengue (DBD) hingga virus Zika.

Principal di Architect Atelier Riri Architect and Design Firm Riri Novriansyah dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (18/2), mengatakan sifat nyamuk yang suka bersarang di lingkungan yang lembab, dingin, dan gelap sebenarnya dapat dicegah melalui beberapa pendekatan terkait dengan desain bangunan.

Salah satunya, menurut dia, dengan mengupayakan agar bangunan rumah memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami, selain selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Cara pencegahan lain yang juga dapat dilakukan yakni menanam beberapa jenis tanaman yang memiliki aroma yang tidak disukai oleh nyamuk.

Penggunaan cat dinding dengan warna atau yang mengandung

zat tertentu yang tidak disukai nyamuk seperti yang dikembangkan Kansai Paint juga dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan.

Peneliti dari Divisi Tropik dan Penyait Menular FKUI RSCM Erni Juwita Nelwan mengatakan sangat penting bagi Indonesia untuk

mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, terutama Aedes Aegypti yang selain menjadi penyebab demam berdarah juga merupakan penyebar virus Zika.

Menurut dia, diperlukan sebuah kesadaran bersama dan upaya pencegahan serius dari semua pihak untuk mengidentifikasi metode alternatif yang aman bagi masyarakat namun efektif dalam membasmi nyamuk Aedes Aegypti.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Aedes aegypti umumnya berkembang biak di rumah penduduk. Jenis nyamuk ini

menyukai air bersih dan terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Nyamuk ini juga mempunyai sifat yang khas, menggigit pada waktu pagi dan sore hari, senang hinggap di gantungan baju, dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang dibuang sembarangan yang pada waktu hujan terisi air.

Ia mengatakan bahwa selain upaya yang selama ini lazim dilakukan yakni Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) yang terpenting dilakukan adalah membangkitkan kesadaran masyarakat untuk memulai pencegahan berkembangnya nyamuk dari lingkungan terkecil yakni rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement