REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Twitter untuk menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia seperti twit yang ia unggah saat di markas Twitter.
"Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia -Jkw," katanya ketika mengunjungi Kantor Twitter di San Fransisco, Amerika Serikat (AS)," pada Rabu sore waktu setempat atau Kamis (18/2).
Dalam pertemuan dengan CEO Twitter, Jack Dorsey, Presiden Jokowi juga melihat peran penting Twitter dalam demokrasi digital.
"Saya sambut baik peran Twitter sebagai salah satu platform media penting dunia yang menyebarkan berbagai nilai positif bagi masyarakat seperti nilai demokrasi dan good governance" katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan harapan agar Twitter dapat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan. Ia mencontohkan dalam kebencanaan atau disaster response dan menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi, dan perdamaian.
Pada KTT AS-ASEAN di Sunnylands pada 15-16 Februari 2016, Presiden telah menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstrimis dan teroris. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstrimis dan ajakan bergabung dengan FTF banyak dilakukan melalui media sosial.
"Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi," kata Presiden.
Hal ini selanjutnya disampaikan lagi Presiden saat berkunjung ke Silicon Valley. Dengan mengusung tema `Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace, ajakan ini juga disampaikan lagi kepada CEO twitter di San Fransisco, AS.