Rabu 17 Feb 2016 18:10 WIB

Selain Rusun, Sekolah Anak-Anak Kalijodo Harus Dijamin

Suasana kawasan Kalijodo, Jakarta, Rabu (17/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana kawasan Kalijodo, Jakarta, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain akan merelokasi warga Kalijodo yang berkartu penduduk DKI Jakarta ke rusun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menjamin dan memfasilitasi anak-anak yang masih sekolah untuk mendapatkan sekolah baru di sekitar lokasi, rusun yang mereka nanti tempati.

 

"Namanya warga mau digusur, pasti gusar, bingung mikirin nasibnya, mikirin priuknya, belum lagi mikirin anak-anak yang harus pindah sekolah. Makanya, satu-satu kegusaran itu harus dijawab oleh Pemprov DKI Jakarta, salah satunya memudahkan dan memfasilitasi anak-anak mereka pindah ke sekolah yang baru," ujar Senator Asal Jakarta Fahira Idris, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Selasa (16/2).

 

Fahira mengatakan, dirinya mendukung niat Pemprov DKI Jakarta yang akan menempatkan warga Kalijodo ke rusun-rusun dan juga rencana memberi bantuan modal dan pelatihan usaha. Tetapi, soal nasib anak-anak di sana yang masih bersekolah juga harus dipikirikan solusinya dan disosialisasikan ke warga, agar satu persatu kegusaran mereka bisa berkurang.

 

"Memulai kehidupan baru, tempat tinggal baru, merintis usaha baru itukan deg-deg-an ya. Rasa khawatir pasti menghantui karena ada keluarga yang harus diberi makan dan anak yang harus diberi pendidikan. Makanya, Pemprov DKI berdialog secara intens-lah sebelum penggusuran. Buat suasana adem, jangan keluarkan komentar-komentar yang membuat suasana semakin panas, apalagi sampai ancaman ngirim tank dan sebagainya," tukas Wakil Ketua Komite III DPD RI ini.

 

Untuk mengikis kekhawatiran-kekhawatiran warga akan kehidupan barunya paska digusur, Fahira menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi warganya di Kalijodo untuk bicara dari hati ke hati, jangan hanya menugaskan walikota atau mengirim polisi dan tentara saja.

 

"Pokoknya, sedapat mungkin tidak terjadi bentrokan saat penertiban nanti. Memimpin itu kan seni berkomunikasi dan mempersuasi rakyat. Kalau gubernur langsung datang, penghuni juga pasti merasa diperhatikan dan kekhawatiran mereka bisa hilang. Sampaikan pilihan-pilihan alternatif penghuni setelah penggusuran dan yakinkan mereka akan mendapat kehidupan dan lingkungan yang lebih baik lagi," jelas Fahira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement