Rabu 17 Feb 2016 17:06 WIB

Cuaca Ekstrem, Stok Sembako di Pasar Jakarta Masih Aman

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Winda Destiana Putri
sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
sembako

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca ekstrem yang berlangsung sepanjang Februari ikut memengaruhi proses pendistribusian komoditas ke beberapa pasar tradisional di Jakarta.

Situasi tersebut menyebabkan melambungnya harga sejumlah kebutuhan pokok di ibu kota.

Ketua Bidang Organisasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Imam Hadi Kurnia menuturkan, hampir semua komoditas yang ada di pasar-pasar tradisional di Jakarta mengalami kenaikan harga. Kendati demikian, kenaikan tersebut menurutnya masih dalam taraf yang wajar.

"Hampir semua barang naik (harganya). Tapi, stok di pasar-pasar Jakarta relatif masih aman,"ujar Imam kepada Republika, Rabu (17/2).

Ia tak menampik adanya pengaruh faktor cuaca ekstrem terhadap proses penyaluran komoditas ke pasar-pasar di Jakarta.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi puncak musim penghujan baru akan terjadi pada akhir Februari ini.

Oleh karena itu, kata Imam, tidak menutup kemungkinan beberapa kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan lagi dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan pantauan, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Pasar Minggu mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya adalah bawang merah yang pada akhir pekan lalu dipatok Rp 28 ribu/kg, hari ini naik menjadi Rp 35 ribu/kg. Selain itu, cabai merah besar di pasar itu kini dibanderol Rp 70 ribu/kg, naik delapan persen dibandingkan harga pada Rabu pekan lalu.

Harga tomat juga mengalami kenaikan dari yang sebelumnya dijual Rp 9.000/kg menjadi Rp 13 ribu pada hari ini. Sementara, harga cabai merah keriting relatif stabil di kisaran Rp 40 ribu/kg selama sepuluh hari terakhir.

Salah satu pedagang, Dedi (34 tahun) mengatakan, harga ayam potong di Pasar Minggu kini berada di angka Rp 37 ribu/ekor.

"Harganya enggak naik-naik selama beberapa pekan ini. Yang ada malah turun Rp 3.000 ribu dibandingkan bulan lalu," tuturnya.

n Ahmad Islamy Jamil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement