Rabu 17 Feb 2016 15:21 WIB

MEA Mampu Memperluas Pasar Produk Indonesia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Hanif Dhakiri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memberikan peluang perluasan pasar kerja bagi produk-produk Indonesia.

Namun di sisi lain, MEA juga memberikan tantangan bagi peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Melalui MEA, kita bisa meningkatan Indonesia dalam rantai produksi regional dan global, mendorong efisiensi produksi dan daya saing, serta meningkatkan pangsa pasar Indonesia," ujar Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dakhiri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, semalam.

MEA terkait erat dengan pangsa pasar. Karena itu negara tidak lagi bersaing untuk memperebutkan wilayah atau pengaruh, tetapi juga pasar yang memegang peran penting.

Salah satu manfaat MEA bagi Indonesia yaitu ASEAN menjadi tujuan ekspor produk Indonesia dan sumber impor barang modal industri Indonesia, memperlancar arus barang, jasa, modal serta investasi.

Untuk memenangkan MEA diperlukan peran serta pemerintah pelaku bisnis, akademisi dan masyarakat melalui sinergi kerja. ASEAN sebagai pasar tunggal artinya pelaku usaha melihat pasar Indonesia sebagai bagian dari pasar ASEAN.

"Sekali masuk di suatu negara ASEAN, produk atau jasa mereka bisa masuk ke Indonesia tanpa hambatan demikian juga sebaliknya. Potensi sumber daya lokal perlu dioptimalkan untuk meningkatan produktivitas nasional," kata Hanif.

MEA memberikan tantangan bagi peningkatan daya saing SDM Indonesia. Diperlukan peningkatan komitmen pemerintah, swasta dan akademisi untuk menjadikan pendidikan pelatihan kerja sebagai sarana peningkatan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia.

Dalam era MEA, Indonesia harus menyiapkan tenaga profesional serta meningkatan pengaturan lalu lintas tenaga kerja profesional di ASEAN secara lebih terarah sesuai kebutuhan investasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement