REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang semakin menegaskan diri sebagai sentra industri kreatif.
Hari ini, Selasa (16/2), Wali Kota Malang melantik Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dalam rangka memfasilitasi komunitas kreatif di Kota Malang. Langkah Kota Malang ini menyusul Bandung yang lebih dulu membentuk komite serupa.
Komite yang beranggotakan sejumlah SKPD serta para penggiat industri kreatif ini diharapkan mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang.
Wali Kota Malang, M. Anton, menjelaskan dibentuknya KEK merupakan wujud sinergi antara pemkot dengan komunitas kreatif.
"Pemda akan memfasilitasi komunitas kreatif sehingga terjadi business matching dengan pengusaha," katanya pada Selasa (16/2) di Malang.
Ia berharap terbentuknya KEK dapat mencetak wirausaha baru yang menggerakkan ekonomi Kota Malang. Sebelum terbentuknya KEK, komunitas kreatif di Malang masih berjalan secara parsial. Dengan pergerakan yang lebih terorganisir, industri kreatif diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi Kota Malang.
Berbagai komunitas kreatif tumbuh subur di Kota Malang. Di kota ini dapat ditemui komunitas animasi, musik, hingga film.
Anton menyebut sektor kuliner selama ini menjadi andalan industri kreatif Kota Malang. Meski enggan menyebut angka pasti, ia mengatakan jasa kuliner memberikan kontribusi cukup baik terhadap pendapatan daerah. Apalagi, sejumlah produk UMKM mampu menembus pasar Eropa Timur.
Gelaran event Indonesia Creative Cities Conference di Malang April mendatang menjadi momen yang baik untuk membuka keran yang lebih besar pada berkembangnya industri kreatif Malang ke mancanegara.
"Event tersebut mengundang delegasi pengusaha se-Indonesia dan Asia Tenggara," kata Anton.