REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak yakin warga Kalijodo sudah mendiami kawasan itu selama 70 tahun. Kalaupun pernyataan tersebut benar, penggusuran tetap akan dilakukan.
"(Warga Kalijodo tinggal 70 tahun) Ah, itu mah ngomong saja. Lu tanya aja masjidnya umur berapa. Saya kasih tahu kamu ya, kalau ditetapkan jalur hijau pun, kalau kamu ada surat (kepemilikan lahan), tetap kita gusur kok. Ini sudah ada UU-nya," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (16/2).
Sementara itu, Ahok meragukan pekerja seks komersial (PSK) yang nantinya digusur akan mau mencari pekerjaan lain. Sebab, menurutnya, PSK tidak mau bekerja keras.
"Sekarang mau kerja apa? Kerja PPSU (pekerja prasana dan sarana umum) mau enggak? Uang lendir enak gitu mana mau kerja yang cape lu," ujarnya.
Selain itu, jika nantinya warga yang memilik KTP DKI dipindah ke rusun, Ahok merasa jumlah rusun masih memadai. Sayangnya, ia enggan menyebutkan tanggal pastinya eksekusi Kalijodo.
"Kita ada perumahan ada, itu rata-rata enggak KTP DKI, lu tenang-tenang aja. (Rencana ekskusi) Lu mau tahu aja eksekusi kapan," katanya berkelit.
(Baca juga: Ahok Tegaskan akan 'Tuntaskan' Kalijodo)