REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Curah hujan yang tinggi, menyebabkan debit air yang mengalir ke Waduk Jatigede ikut tinggi. Sehingga, target penggenangan waduk yang terletak di Sumedang tersebut lebih cepat sebulan dari yang ditargetkan.
"Airnya kecepatan sebulan lebih duluan dari skenario," ujar Ketua Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat), Deny Juanda kepada wartawan, Senin (15/2).
Menurut Deny, dalam skenario memang seharusnya jalan Wado memang memang dibikin akan tergenang. Tapi, sebelum digenangi jalan lingkarnya akan dibangun dulu.
"Ya itu aja, air debitnya tinggi jadi kecepatan sebulan. Makanya, sekarang jalan Wado harus ada solusi lapangan," katanya.
Menurut Deny, pembangunan jalan lingkar Jatigede saat ini belum selesai pembangunannya karena pembebasan lahannya ada yang belum selesai. Jadi, harus dibangun jalan alternatif.
"Nanti, akan dievaluasi dan harus ada. Jalan pasti ada, karena di kita semua jalan ada belokan," katanya.
Menurut Deny, pihaknya baru akan menerima laporan terkait hal itu dari Dishub. Kalau ada amblasan, jalan tinggal diperbaiki.
"Kalau soal kecepatan air ga bisa diprediski. Ini kewenangan PU bukan kami," katanya.
Menurut Deny, terkait masalah penyelesaian dampak sosial pembangunan Waduk Jatigede, dalam waktu dekat pihaknya akan menyelesaikan kembali masyarakat yang belum terselesaikan. Karena, ada komplain dari ratusan warga yang belum diselesaikan karena kekurangan data atau bukti lainnya.
"Jumlahnya, sekitar 400 an yang belum terselesaikan," katanya.
Ratusan masyarakat yang belum terselesaikan tersebut, kata dia, akan diusulkan dengan Surat Keputusan (SK) dari gubernur baru diserahkan ke Kementerian PU (Pekerjaan Umum).
"Mereka, orang yang merasa belum dibayar. Ini dokumen lama yang kurang lengkap," katanya.