REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang Ivan Yudianto mengaku saat ini sedang melakukan uji coba pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Hal tersebut menurut dia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka pengurangan volume sampah di TPA masing-masing daerah.
Ivan mengkalkulasikan PLTSa tersebut, dengan menghancurkan sekitar 300 ton sampah per hari maka dapat menghasilkan energi listrik sebesar empat mega watt.
Tentu hal ini dapat menjadi upaya yang cukup signifikan untuk mengurangi volume sampah di TPA Rawa Kucing. Mengingat untuk pemanfaatan PLTSa semua sampah dapat dipergunakan.
Kendati demikian dia belum bisa memastikannya karena saat ini masih dilakukan uji coba mengenai teknik tersebut.
"Saat ini kami sedang melakukan uji coba, mudah-mudahan maksimal tahun depan PLTSa tersebut sudah bisa dijalankan," katanya kepada Republika di Tangerang, Sabtu (15/2).
Ivan menjelaskan mekanisme pembuatan energi listrik dari PLTSa tersebut. Sekitar 300 ton sampah dari berbagai jenis sampah tersebut dibakar.
Kemudian sampah yang dibakar itu akan menghasilkan energi termal dari panas yang akhirnya dapat menghasilkan energi listrik tersebut.
Berbagai upaya tersebut selaras dengan apa yang direncanakan Pemkot Tangerang yang telah khawatir dengan luasan TPA Rawa Kucing yang seiring waktu juga terus bertambahnya volume sampah di kota Tangerang.
Dengan pasokan sampah kurang lebih 1.000 ton per hari dengan kalkulasi usia TPA yang tinggal 10 tahun lagi tentu sangat mengkhawatirkan.
Oleh karena itu DKP Kota Tangerang melakukan berbagai upaya untuk mengurangi volume sampah agar dapat memperpanjang usia TPA. Mengingat saat ini semakin sulit untuk mencari lahan baru yang dapat digunakan sebagai TPA baru.