Senin 15 Feb 2016 14:14 WIB

Ahok Sebut Kalijodo Beda dengan Dolly

Rep: c33/ Red: Angga Indrawan
Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kawasan Kalijodo berbeda dengan kawasan lokalisasi Dolly di Surabaya. Sebab, kawasan Dolly menjadi lokalisasi resmi, sedangkan Kalijodo bukanlah kawasan prostitusi resmi.

Basuki atau biasa disebut Ahok menjelaskan, dengan perbedaan tersebut, perlakuannya juga akan berbeda. Menurutnya, kawasan Kalijodo sebenarnya adalah jalur hijau sehingga ia menegaskan akan menindak Kalijodo supaya kembali pada peruntukannya.

"Kami kasusnya beda. (Kalijodo) ini kan memang jalur hijau yang diperjualbelikan. Anda enggak mungkin biarkan di depan hidung kamu, berpuluh-puluh tahun orang melanggar. Kalau kayak gitu melanggar, gimana kita mau bereskan Waduk Pluit," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (15/2).

Baca: Warga Kalijodo: Yang Preman Itu Kami Apa Gubernur?

Di sisi lain, Ahok menyebutkan, penertiban kawasan Kalijodo harus dilakukan Februari ini. Sebab, pada Maret nanti, Jakarta akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Ahok tidak ingin kawasan Kalijodo masih ada saat acara itu berlangsung.

Sementara itu, Ahok menjelaskan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian sudah memimpin rapat koordinasi penertiban kawasan Kalijodo. Sayangnya, Ahok urung hadir dalam rapat koordinasi tersebut.

(Baca: Warga Kalijodo: Kami Dianggap Anak Haram)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement