Senin 15 Feb 2016 14:02 WIB

Warga Kalijodo: Yang Preman Itu Kami Apa Gubernur?

Rep: c18/ Red: Angga Indrawan
Warga memotret menggunakan telepon seluler surat pemberitahuan dari Pemprov DKI Jakarta yang tertempel di salah satu rumah di kawasan Kalijodo, Jakarta, Ahad (14/2).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warga memotret menggunakan telepon seluler surat pemberitahuan dari Pemprov DKI Jakarta yang tertempel di salah satu rumah di kawasan Kalijodo, Jakarta, Ahad (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kalijodo, Jakarta Barat, menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti preman. Ini menyusul rencana penggusuran paksa rumah warga di kawasan tersebut.

"Pertanyaan kami, yang preman kami apa gubernur, wali kota atau siapa? Sembarangan gusur," kata salah seorang warga, Leonard Eko, di Jakarta, Senin (15/2).

(Baca: Warga Kalijodo: Kami Dianggap Anak Haram)

Seperti diketahui, Pemprov DKI berencana menggusur lokalisasi Kalijodo untuk kemudian dibangun ruang terbuka hijau (RTH). Alasan lain penggusuran tersebut, lantaran banyaknya perjudian dan prostitusi di kawasan itu.

Leonard yang mewakili warga menolak rencana penggusuran tersebut. Mereka tetap menolak meski lahan tempat tinggal mereka masuk dalam kawasan zona hijau berdasarkan peta Badan Pertanahan Nasional. Leonard mengaku membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) kepada pemerintah kurang lebih Rp 16 juta setahun. 

"Balikin tuh setoran pajak PBB kami kalau mau digusur," katanya.

Sebelumnya, warga Kalijodo menyambangi Komnas HAM. Kedatangan mereka untuk mengadukan selebaran yang ditempel di setiap rumah warga terkait penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Mereka membawa KTP, kartu keluarga, dan bukti pembayaran PBB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement