REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sejumlah kota di Indonesia akan menjadi lokasi yang bagus menyaksikan Gerhana MAtahari Total (GMT) 9 Maret mendatang. Sejumlah kota di Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi kawasan yang akan dilalui GMT.
Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kota Palu Benyamin Noach Apituley mengatakan hingga kini belum ada rencana penambahan jadwal penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung untuk mengamati dan menyaksikan GMT di sejumlah wilayah di Sulteng. "Kami belum menerima permintaan dari maskapai untuk melakukan penerbangan ekstra menjelang dan sesudah GMT," katanya saat dihubungi di Palu, Senin (15/2).
Ia mengatakan jadwal penerbangan dari dan ke Palu yang dilayani sejumlah maskapai penerbangan masih belum mengalami perubahan. Arus lalilintas penerbangan baik untuk jadwal penerbangan pada pagi, sore dan malam hari di Bandara Mutiara masih seperti biasanya.
Begitu pula arus penumpang yang tiba maupun diberangkatkan setiap harinya dalam beberapa hari terakhir ini masih normal. Penumpang yang tiba maupun berangkat dari dan ke Palu, berkisar 1.500 orang per hari.
"Kemungkinan besar peningkatan arus penumpang baru akan terjadi pada sepekan menjelang dan sesudah GMT, karena beberapa wilayah di Provinsi Sulteng menjadi lokasi untuk menyaksikan GMT," ujarnya.
Menyangkut kesiapan bandara untuk menyambut kedatangan para wisatawan mancanegara yang akan menyaksikan GMT di Sulteng tentu sudah sangat siap, terutama soal keamanan. Pengamanan di bandara, sejak peristiwa bom Jalan Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu sudah ditingkatkan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain melibatkan personil kepolisian, pengamanan juga melibatkan petugas internal bandara.
Penerbangan ke Bandara Mutiara Sis Aldjufri saat ini melayani sejumlah maskapai seperti Garuda, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Citilink dan Sriwijaya Air.
Sebelumnya, Gubernur Sulteng Longki Djanggola memperkirakan jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Sulteng menyaksikan GMT diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri ini diperkirakan membludak karena di Sulteng terdapat enam kabupaten yang memiliki titik pengamatan GMT yang cukup lama yakni di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna dan Banggai.