REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten telah mendata abrasi pantai di pesisir Utara yang menyebabkan daratan terkikis mencapai 130 meter.
"Sudah ada empat kecamatan yang terkena abrasi, lahan pertanian dan tambak udang dan bandeng lenyap disapu ombak Laut Jawa," kata Kepala DKP Pemkab Tangerang Herry Wibowo, Ahad (14/2).
Herry mengatakan daerah yang terparah terkena abrasi adalah di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji mencapai 130,07 meter dari bibir pantai. Namun ada beberapa kecamatan lainnya seperti Pakuhaji, Kosambi, Kronjo, Teluknaga dan Kecamatan Mauk yang juga mengalami abrasi parah.
Dia mengatakan beberapa desa di Kecamatan Kronjo yang mengalami abrasi seperti di Desa Muncang sepanjang 17,43 meter, Pagedangan Ilir (36,4 meter), Kronjo (12 meter), Lontar (25,1 meter), Karang Anyar (16,1 meter).
Untuk Kecamatan Mauk yang parah terkena abrasi di Desa Patra Manggala (34,4 meter), Marga Mulya (79, 8 meter), Ketapang (107,2 meter), Mauk Barat (40,4 meter).
Dia mengatakan abrasi juga menerjang Kecamatan Pakuhaji di Desa Surya Bahari (16,8 meter), Sukawali (36,1 meter), Kramat (46,1 meter) dan Kohod (130,7 meter).
Abrasi juga melanda Kecamatan Teluknaga di Desa Muara (36,3 meter), Lemo (59,4 meter) dan di Kecamatan Kosambi yakni Desa Salembaran Baru (30,8 meter), serta Kosambi Timur (3,6 meter).
Dia mengharapkan pemerintah pusat membangun penahan gelombang karena belakangan ini ombak perairan Laut Jawa semakin ganas menerjang lahan penduduk dan tambak.