Ahad 14 Feb 2016 16:36 WIB

Banjir Porong Ganggu 30 Perjalanan Kereta Api

Sejumlah kendaraan terjebak banjir di jalan raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (12/2).  (Antara/Kuwadi)
Sejumlah kendaraan terjebak banjir di jalan raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (12/2). (Antara/Kuwadi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Banjir yang merendam kawasan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir telah mengganggu 30 perjalanan Kereta Api (KA), khususnya yang melintas di jalur rel Porong-Tanggulangin.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan hujan deras yang melanda beberapa hari terakhir mengakibatkan ketinggian air di jalur rel kilometer 32+5 sampai dengan 33+2, yakni antara Stasiun Tanggulangin dengan Porong mencapai 60 centimeter, atau sudah di atas kop rel.

"Akibatnya, tercatat ada 30 perjalanan KA yang tergangu, dan beberapa perjalanan dibatalkan, khususnya KA relasi Surabaya-Porong-Tanggulangin," katanya, Ahad (14/2).

Sehingga PT KAI Daop 8 Surabaya menggunakan beberapa skema pengaturan perjalanan KA, yakni pembatalan, mengunakan armada bus, serta sejumlah KA tidak melintasi kawasan Porong-Tanggulangin.

"Untuk armada bus sampai dengan hari ini, kami dari PT KAI Daop 8 telah menyewa 43 armada bus, untuk memindahkan penumpang yang terganggu banjir," katanya.

Sementara itu, daftar 30 perjalanan KA yang terganggu masing-masing adalah KA Bima dengan nomor perjalanan 45 dan 46 relasi Malang-Surabaya-Jakarta. Kemudian KA Mutiara Timur nomor perjalanan 87,88,89 dan 90 dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, KA Jayabaya no perjalanan 153 dan 154 relasi Malang-Surabaya-Jakarta.

Lalu, KA Penataran no 459, 460, 461, 462, 463, 464, 465, 466, 467, 468 relasi Surabaya-Malang-Blitar, KA Komuter relasi Surabaya-Porong dan dibatalkan dengan no 295, 296, 297, 298, 299, 300. Selain itu, KA Probowangi relasi Surabaya-Banyuwangi dengan no 219 dan 220, serta KA Sri Tanjung relasi Surabaya-Banyuwangi dengan no 195 dan 196 ditambah KA Logawa rute Surabaya-Jember no 189 dan 190.

"Hingga kini kami masih berupaya mengamankan posisi rel yang terendam, dengan menurunkan gerbong "kricak" atau gerbong khusus guna memperkuat jalur rel yg terendam di antara jalur Tangulangin-Porong," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement