REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir, membuat jalur pantura Indramayu mengalami kerusakan parah. Belasan kecelakaan pun menimpa para pengendara akibat jalan yang rusak tersebut.
Berdasarkan pantauan Republika, Ahad (14/2), kerusakan jalan tersebut di antaranya menyebar secara merata mulai dari Kecamatan Lohbener - Losarang - Kandanghaur - Patrol. Di puluhan kilometer tersebut, terdapat lubang-lubang jalan yang tersebar merata.
Di sejumlah titik, lubang jalan bahkan berdiameter sekitar satu meter dan kedalaman kurang lebih 30 cm. Lubang jalan tersebut bisa menimbulkan celaka, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Dony Eko Wicaksono menjelaskan, dari 68 km jalur pantura Indramayu, sekitar 40 persennya kini dalam kondisi berlubang-lubang. Lubang-lubang itu memiliki diameter dan kedalaman yang bervariasi.
''Lubang-lubang jalan itu jelas sangat berbahaya bagi pengguna kendaraan,'' kata Dony.
Kondisi tersebut akan semakin bertambah bahaya jika hujan terus turun. Pasalnya, air hujan akan menggenangi lubang tersebut hingga tak bisa terlihat oleh pengguna kendaraan.
Dony menyebutkan, dalam sepekan terakhir, telah terjadi 13 kali kecelakaan akibat jalan yang berlubang. Dari 13 kali kecelakaan tersebut, satu orang korban meninggal dunia.
Kapolres Indramayu, AKBP Wijonarko berharap, instansi yang berwenang segera memperbaiki kondisi jalanan yang berlubang tersebut. Jika terus dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa lebih banyak lagi.
''Kami meminta pihak yang berwenang cepat tanggap mengatasi kondisi ini,'' tegas Wijonarko.
Menurut Wijonarko, hujan deras yang turun terus menerus ditambah kondisi drainase yang kurang baik menyebabkan air menggenang di jalur pantura. Akibatnya, lapisan aspal menjadi terkikis hingga akhirnya menyebabkan jalan menjadi berlubang.