REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu telah merendam belasan ribu hektare areal tanaman padi. Jika tidak segera surut, maka rendaman banjir itu akan membuat tanaman padi menjadi busuk dan mati.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang menyebutkan, areal tanaman padi yang terendam banjir itu seluas kurang lebih 12 ribu hektare. Areal tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Kandanghaur, Losarang, sebagian Lohbener, Cantigi, Arahan, Balongan dan Krangkeng.
''Padi yang terendam itu rata-rata masih berumur dibawah satu bulan, dan banyak pula yang masih berupa persemaian,'' ujar Sutatang, Sabtu (13/2).
Dengan usia tanaman padi yang rata-rata masih di bawah satu bulan, maka ketinggian tanamannya belum sampai 50 sentimeter. Padahal, tinggi genangan air ada yang mencapai hingga 75 sentimeter.
Akibatnya, pucuk tanaman padi pun tak terlihat akibat terendam air. Jika rendaman itu berlangsung selama seminggu, maka tanaman padi akan mati. ''Kalau tanaman padi sampai mati, maka petani akan merugi karena harus melakukan tanam ulang,'' kata Sutatang.
Sutatang berharap, instansi terkait serius membenahi infrastruktur pengairan. Pasalnya, banjir yang merendam areal persawahan itu disebabkan luapan air sungai maupun tanggul yang jebol.
Salah seorang petani di Kecamatan Kandanghaur, Casmudi mengaku sudah mengeluarkan modal tanam sebesar Rp 3 juta. Jika tanamannya mati, maka modal yang dikeluarkannya akan sia-sia.
''Baru tanam, sudah banjir. Sebelumnya kami terlambat tanam karena kekurangan air, tapi sekarang malah kelebihan air,'' keluh Casmudi.
Casmudi mengaku, sebagian areal tanaman padi di daerahnya yang terendam kini sudah berangsur surut. Namun, lahan tersebut dipastikan akan kembali terendam jika curah hujan kembali meningkat.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako menyebutkan, berdasarkan data sementara, luas lahan pertanian yang sempat terendam banjir sekitar 2.000 hektare.
''Kalau pucuk tanaman padinya masih terlihat, maka tanaman padi masih aman,'' kata Firman.