Ahad 14 Feb 2016 14:15 WIB

Penggusuran Kalijodo, DPRD: Harus dengan Cara Manusiawi

Rep: C21/ Red: Ilham
Aktivitas di kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas di kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D, Prabowo Soenirman meminta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpikir secara matang sebelum menggusur Kalijodo, Jakarta Utara, pada tahun ini.

"Biar bagaimana pun itu menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga kita tidak bisa main serobot dan gusur saja," kata Prabowo, Ahad (14/2).

Prabowo menerangkan, perlu dibangun lapangan kerja serta rumah susun (rusun) terlebih dahulu. Meskipun protistusi dilarang, namun tetap mencegahnya dengan cara yang baik. "Seperti membuka lapangan kerja, dan pelatihan-pelatihan," kata dia.

Dia menyarankan agar pemerintah daerah jangan hanya main gusur saja. Semuanya harus diperhitungkan secara matang, ketika mereka sudah alih profesi baru dipindah.

Pemerintah harus menyiapkan rusun bagi mereka yang tinggal di sana. Sementara bagi preman dan PSK, mereka harus sudah diberi lapangan kerja pengganti atau keterampilan.

Sebelum penggusuran, pemerintah daerah harus melakukan pendekatan-pendekatan secara persuasif yang baik. Tidak baik jika pemrintah hanya mengusir orang tanpa solusi. Pemerintah harus melakukan sesuatu dengan cara manusiawi.

"Kita tidak membeda-bedakan orang bermaksiat. Karena kita warga negara Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, Ahok sebagai pemimpin tertinggi di DKI Jakarta mengatakan, tahun ini Kalijodo akan dibongkar. Menurut dia, jika ada benturan dalam penggusuran, berarti masih banyak preman di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement