Ahad 14 Feb 2016 07:45 WIB

Lagi, Dua Anak di Sukabumi Meninggal Akibat DBD

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Pasien penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (5/2).
Foto: Antara/Budiyanto
Pasien penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menyebabkan dua warga Kabupaten Sukabumi meninggal dunia.

Kali ini menimpa dua orang anak di Kecamaan Cibadak dan Nagrak. Warga pertama yang meninggal adalah Siti Amelia (10 tahun) warga Kampung Babakan RT 01 RW 07 Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak yang meninggal pada Jumat (12/2).

Satu penderita DBD lainnya yang meninggal yakni Rafly  Syahrul Ramadhan (1,5) warga Kampung Cinumpang RT 04 RW 02 Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak pada Sabtu (13/2).

"Pasien atas nama Siti menderita DBD dengan diagnosa dengue shock sindrom (DSS)," ujar Kepala Puskesmas Karangtengah Kecamatan Cibadak, Yudi Mulyadi kepada wartawan.

Informasi yang diperolehnya, Siti mengalam gejala panas sejak 8 Februari lalu.Keluarga kata Yudi, langsung membawanya ke dokter.

Pada saat itu dokter belum menemukan indikasi gejala DBD. Namun, pada Kamis (11/2) kondisi Siti makin parah dan di bawa ke salah satu rumah sakit swasta sebelum akhirnya meninggal dunia ketika dalam penanganan medis.

Pascakejadian ujar Yudi, tim medis puskesmas telah melakukan peninjauan langsung ke rumah Siti. Hasil penyelidikan epiemologi ditemukan adanya jentik DBD di sekitar permukiman pasien tersebut.

"Ke depan, kita akan giatkan upaya pemberantasan sarang nyamuuk (PSN)," imbuh Yudi.

Selain itu diupayakan untuk menggelar pengasapan atau fogging. Sementara itu satu anak lagi yang meninggal bernama Rafly. Rafly meninggal saat mendapatkan perawatan di RSUD Sekarwangi Cibadak.

"Cucu saya menderita gejala panas dan makin memburuk sehingga dirawat di rumah sakit pada Jumat," ujar nenek Rafly, Dedeh (46).

Namun, akhirnya Rafly meninggal pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sebelumnya, pada Januari 2016 lalu ada dua warga Sukabumi yang meninggal akibat DBD.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, penderita DBD yang meninggal yakni M Farid Sydni (2,5 tahun) warga Kampung Cibebergirang RT 04 RW 03, Desa Tenjoayu, Cicurug.

Satu penderita lainnya yang meninggal atas nama Alika Rahmah (3,8 tahun) warga Kampung Manggishilir RT 03 RW 03, Desa Benda, Cicurug.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement