Ahad 14 Feb 2016 03:11 WIB

DKP Kota Tangerang Daur Ulang Sampah Plastik Jadi BBM

Rep: c35/ Red: Hazliansyah
Sampah plastik
Foto: abc news
Sampah plastik

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang akan mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepala DKP Ivan Yudianto menilai upaya tersebut diharapkan mampu mengurangi jumlah pasokan sampah, terutama sampah plastik.

“Dari 20 kilogram sampah plastik dapat dijadikan 16 liter BBM. Tentu selain dapat mengurangi jumlah sampah dengan besaran yang cukup signifikan, juga dapat menghasilkan rupiah,” ujar Ivan kepada Republika.co.id di Tangerang, Sabtu (13/2).

Ivan melanjutkan, hitungan tersebut dapat bertambah jika tabung sederhana yang digunakan menyuling sampah plastik diperbesar volumenya. Isinya diperkirakan bisa lebih dari 20 kilogram.

Alat yang digunakan untuk mendaur ulang plasting cukup sederhana, menggunakan tabung yang sistemnya mirip dengan penyulingan.

Ivan mengatakan alat sederhana tersebut pertama kali ditemukan oleh Hamidi, warga Kota Tangerang yang penasaran dengan pengelolaan sampah plastik bernilai tinggi tersebut.

Hamidi, kata Ivan, yang merupakan lulusan S1 Pendidikan Agama tidak memiliki latar belakang keilmuan di bidang pengolahan sampah. Namun pria yang pernah di-PHK dari tempat kerjanya di sebuah hotel itu berhasil membuktikan temuannya dan telah diujigunakan mengisi BBM kendaraan bermotor.

Kendati demikian, dia menegaskan penemuan tersebut perlu dilakukan uji lab untuk mengetahui kandungan BBM.

“Sekarang memang langsung bisa menjalankan kendaraan bermotor. Tapi siapa tahu kalau nanti enam bulan kemudian motornya mogok karena itu. Sehingga tetap dibutuhkan uji lab, dan saat ini sedang dilakukan uji lab itu,” katanya.

Penekanan jumlah volume sampah juga akan dapat menghemat biaya angkut dari yang biasanya dua kali menjadi satu kali setiap harinya. Hal itu juga akan menghemat BBM yang dibutuhkan untuk mengoperasikan truk pengangkut sampah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement