Sabtu 13 Feb 2016 12:30 WIB

Tak Ada Preman di Kalijodo, Ahok Belum Sepenuhnya Percaya Polisi

Rep: c30/ Red: Teguh Firmansyah
Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan akan membongkar Kalijodo, Jakarta Utara pada 2016 ini.  Menurutnya, jika pada penggusuran masih ada bentrokan itu berarti ada preman membekingi.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mendapatkan informasi dari polisi, jika sudah tidak ada lagi preman di Kalijodo. Namun ia akan membuktikan hal tersebut saat penggusuran nanti.

"Gak ada preman kata polisi. Lihat saja nanti kalau ada benturan, premananya berarti masih banyak," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Sabtu (13/2).

Saat ditanya waktu pasti perihal penggusuran, mantan politisi Golkar dan Gerinda ini menyerahkan sepenuhnya pada pihak Kepolisian. Namun Ahok memberikan sedikit bocoran, pada Senin besok (15/2) ia akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya perihal penggusuran Kalijodo, Jakarta Utara.

"(Eksekusi) tergantung Polisi. Makanya Kapolda akan mengundang saya rapat Senin besok," ujar Suami Veronica.

Ahok menambahkan, dalam eksekusi kalijodo nanti yang memimpin adalah pihak kepolisian. Sehingga langkah-langkah persuasif apa yang nanti akan digunakan, kata dia bergantung pada polisi. "Nanti biar pak Kapolda yang pimpin. Dia yang menentukan langkah-langkah persuasif apa yang akan dilakukan," ujar Ahok.

Baca juga, Ahok: PSK di Kalijodo Semunya Impor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement