REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sekretaris Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, menyarankan, untuk mencarikan lokasi yang layak bagi warga bantaran Sungai Bengawas Solo. Ia menunjuk sekitar Kampung Gondang Baru. Kebijakan relokasi khusus warga ber-KTP Solo. Selebihnya, ia tak merekomendasi.
Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) melakukan normalisasi sejumlah sungai di Kota Solo. Termasuk juga kawasan Kalipepe.
Rencana awal, normalisasi sungai dilakukan di Kalipepe. Jika pemkot gagal merelokasi warga, proyek normalisasi urung dilaksanakan. Oleh karena itu, relokasi kata kunci ujudnya pembangunan lingkungan.
Hujan deras yang terjadi belakangan, mengakibatkan lima RW (Rukun Warga) di Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, terendam banjir. Melihat kondisi ini, mereka siap direlokasi ke tempat yang lebih aman. ''Kami semua warga sepakat direlokasi ke tempat lain,'' kata seorang warga.
Seperti diketahui, setiap terjadi banjir warga di sana tidak bisa tidur sepanjang siang-malam. Elevasi luapan Sungai Bengawan Solo, Kelijenes, merencam pemukiman warga. Wilayah yang tergenangi, seperti, RW 17, RW 21, RW 02, RW 13 serta RW 15 dan 16.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo hanya menawarkan pembersihan lumpur paska luapan air. Rumah warga yang berada di sepanjang Kali Jenes kena banjir. Tugas diluar itu, bukan tanggung-jawab BPBD.
Sukasno mendesak pemkot untuk melaporkan temuan di masyarakat tersebut ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan segera merealisasikan rencana peninggian tanggul daerah aliran Sungai Bengawan. Ia pun juga akan menindaklanjuti keinginan warga yang ingin direlokasi.