Sabtu 13 Feb 2016 00:22 WIB

Haru Biru Duka Guru Honorer di Istana Merdeka

Rep: C18/ Red: Ilham
Guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) mengikuti aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) mengikuti aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ungkapan berjuang hingga titik darah penghabisan tampaknya benar-benar dirasakan oleh para guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Katagori 2 Indonesia (FHK2I). Mereka menagih janji Menpan RB, Yuddy Chrisnandi mengangkat mereka sebagai PNS dengan segala jiwa dan kehormatan di depan Istana Negara.

Sejak Rabu (10/2), sekitar 68 ribu massa guru honorer tumpah ruah di jalan Medan Merdeka Barat. Mereka menunut janji yang sempat terucap menteri Yuddy, hingga Jumat (12/2), kemarin.

Namun, aksi demonstrasi itu berubah haru saat orator diminta membacakan doa bagi lima rekan mereka yang meninggal dunia. Benar, lima orang anggota FHK2I dipanggil sang pencipta dalam kurun tiga hari mereka beraksi.

"Ada lima rekan kami yang meninggal dunia. Orator diminta untuk mengajak massa membacakan Al Fatihah bagi rekan yang meninggal itu," kata Ketua tim Investigasi Nasional FHK2I, Riyanto Agung Subekti kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (12/2).

Riyanto mengatakan, kelima rekan tersebut meninggal akibat sakit dan sebab natural lainnya. Satu anggota asal Magelang, Jawa Tengah meninggal saat berusaha melahirkan anak di RS Magelang.

Apa calon ibu yang tak sempat melahirkan buah hati itu sempat ikut berjuang bersama teman-temannya? jawabannya iya, Dwi Hansayani, nama ibu guru itu, ikut mengobarkan semangat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement