Jumat 12 Feb 2016 17:45 WIB

Indonesia Belum Bisa Terbebas dari Kabut Asap Kebakaran Hutan

Kabut asap tebal di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kamis (22/10).
Foto: Antara
Kabut asap tebal di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan berjanji, kebakaran hutan tahun ini tidak sampai membahayakan kesehatan, seperti 2015.

"Yang kita bisa janjikan, kita ingin menekan itu (kebakaran hutan). Sehingga tidak sampai pada titik yang membahayakan," kata Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/2).

Mantan kepala staf Kepresidenan tersebut mengatakan, Indonesia belum bisa terbebas dari kabut asap secara penuh. Sebab, budaya masyarakatnya sendiri sering membakar untuk membuka lahan.

Namun ia memastikan kabut asap akibat pembakaran lahan seperti pada 2015 tidak akan terulang pada tahun ini. "Kita berharap tahun ini tidak separah tahun lalu. Kalau diharap tidak ada itu tidak mungkin, karena semua orang masih budayanya membakar," kata dia.

Kebakaran hutan yang menimbulkan asap dan mencemari lingkungan pada level berbahaya mulai terjadi sejak pertengahan hingga akhir 2015. Akibat kebakaran hutan tersebut sekitar 30 juta jiwa terpapar asap dan ratusan ribu orang menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kerugian akibat paparan asap tersebut juga mengakibatkan sejumlah sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar beberapa pekan dan hingga satu bulan. Selain itu aktivitas warga yang wilayahnya terpapar asap juga terganggu.

Ratusan hingga ribuan titik api yang menyebabkan kabut asap melanda sejumlah provinsi di Kalimantan dan Sumatera. Provinsi terparah antara lain Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement