REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas Pelni yang diberi penugasan untuk menyelenggarakan angkutan tol laut telah mengevaluasi pelayanan program tersebut guna meningkatkan kualitas. Manajer Humas dan Kelembagaan Pelni Akhmad Sujadi mengatakan, upaya tersebut untuk menurunkan harga barang antara 20 persen-30 persen.
"Pelni bersama kementerian terkait akan terus melakukan sosialisasi langsung kepada pemasok barang pokok dan barang penting yang dibutuhkan masyarakat di rute pelayanan Kapal Tol Laut," katanya, Kamis (11/2).
Sujadi menjelaskan berdasarkan evaluasi dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan, PP Nomor 7 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, maka jenis muatan akan lebih bervariatif dan lebih efisien pengangkutan kargonya, termasuk muatan balik dari daerah tertinggal salah satunya permintaan Bupati Lewoleba.
Dia mengatakan hasil evaluasi tersebut, yakni Pelni akan mengusulkan untuk mereview Standard Operational Procedure (SOP) bersama-sama antara regulator dan operator yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan dan instansi terkait lainnya untuk pelaksanaan angkutan barang Tol Laut. Selain itu, lanjut dia, untuk memperluas dan menambah jangkauan informasi jadwal, rute dan tarif angkutan barang Tol Laut di tempat-tempat yang mudah diakses oleh masyarakat seperti kantor-kantor KSOP, KUPP, Website Kementerian Perhubungan, Website Kementerian Perdagangan, Dinas perdagangan di daerah serta instansi terkait lainnya.
"Upaya lainnya, PT PELNI (Persero) terus mengembangkan jaringan pemasaran melalui nota kesepahaman dengan BUMN-BUMN yang bergerak di bidang perdagangan," katanya.