REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice Presiden Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny Butar Butar, membantah kabar hampir tabrakannya Garuda Indonesia GA 340 Surabaya-Denpasar dan pesawat Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar di langit Bali pada Rabu (10/2) pukul 14.00 WITA.
"Kami yang dapat informasi, tidak ada kecelakaan. Tidak ada nyaris-nyaris. Kacamata orang kan beda-beda," ucapnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (11/2).
Berdasarkan laporan yang ia terima, kondisi saat itu memang sedang dalam cuaca buruk. Garuda dipandu AirNav terkait langkah apa saja yang harus dilakukan, termasuk mengalihkan ke bandara terdekat, dalam hal ini Bandara Internasional Juanda Surabaya.
"Mereka (AirNav) yang pandu. Dan, tidak ada yang kecelakaan," katanya.
Direktur Utama Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia, Bambang Tjahjono, juga telah menepis kabar tersebut.
"Enggak dong, karena Garuda di ketinggian 17 ribu, Lion di 16 ribu, kemudian Lion diperintahkan turun ke 15 ribu, Garuda ke 16 ribu," ujarnya.
Ia menerangkan, jarak keduanya sekitar 1.000 feet itu masih sesuai dengan standar internasional. ''Untuk vertikal jaraknya 1.000 feet,'' lanjutnya.