Kamis 11 Feb 2016 21:32 WIB

BPBD: Singkawang Berstatus Siaga Banjir

Warga mengeluarkan kepala dari ventilasi rumah saat terjadi banjir luapan Sungai Kampar di Desa Kemang Indah, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (11/2). (Antara/Rony Muharrman)
Warga mengeluarkan kepala dari ventilasi rumah saat terjadi banjir luapan Sungai Kampar di Desa Kemang Indah, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (11/2). (Antara/Rony Muharrman)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang menetapkan kota itu dalam status siaga banjir.

"Singkawang saat ini sudah siaga banjir. Jadi masing-masing camat khususnya di lima kecamatan di Kota Singkawang, mulai dari sekarang tidak boleh meninggalkan wilayahnya," kata Ketua BPBD Singkawang, Syech Bandar, Kamis (11/2).

Hal itu ditegaskan dia, lantaran dalam sepekan ini intensitas curah hujan sedang selalu menyelimuti Kota Singkawang.

Dia juga menegaskan, mulai dari sekarang para Camat sudah harus menyiapkan tempat untuk penampungan korban banjir, peralatan dan makanan. "Jangan sampai sudah terjadi banjir, baru kalang kabut," katanya.

Menurutnya, semua perlengkapan harus sudah siap. Dan dia tak mau mendengar, ada warga yang hanyut karena banjir.

BPBD Singkawang juga, tambahnya, sudah melakukan rapat terkait banjir, dan tentunya harus ada alur evakuasi apabila terjadi banjir. "Jauh-jauh hari kita sudah lakukan rapat terkait banjir. Kalau tidak salah, sebelum relokasi eks-Gafatar," tuturnya.

Dan BPBD Singkawang juga, lanjutnya, sudah memploting daerah-daerah yang memang rawan dengan banjir.

Menurutnya, ploting daerah rawan banjir sangat penting, agar mudah dalam melakukan pemetaan kawasan terjadinya bencana banjir dan juga dalam melakukan evakuasi terhadap warga.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Singkawang, Burhanuddin mengatakan, saat ini pihaknya sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan apabila terjadi banjir di kota itu.

"Berbagai persiapan sudah kita lakukan. Dan bahkan, kita juga sudah berkirim surat ke lurah dan camat guna mengantisipasi banjir," katanya.

Di samping itu, BPBD juga rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat. Dan melakukan pembentukan relawan peduli banjir dengan berkoordinasi dengan dinas terkait, untuk menyiapkan logistik, peralatan, dan makanan. Apabila hujan deras, pihaknya juga selalu melakukan monitoring ke daerah-daerah rawan banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement