Kamis 11 Feb 2016 13:53 WIB

Darurat Bencana Jakarta? Hubungi Nomor Ini

Jakarta
Foto: Republika/Prayogi
Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam Penyediaan Layanan Nomor Panggilan Tunggal Darurat dan Penyebarluasan Short Message Service (SMS) Peringatan Dini di Wilayah DKI Jakarta.

Kerja sama tersebut dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (11/2).

Menurut Rudi, ada dua hal utama perjanjian tersebut. Pertama, mengenai penyediaan layanan telepon darurat bebas biaya bagi warga Jakarta dengan nomor 112. Kedua, layanan penyebarluasan layanan pesan singkat (SMS) peringatan dini bencana banjir.

"Layanan 112 itu dapat digunakan jika warga mengalami hal-hal yang terkait dengan keamanan, emergency, kenyamanan, keselamatan seperti butuh ambulans, perahu karet, logistik, kedaruratan bencana, polisi atau hanya sekedar tanya info tinggi muka air hingga layanan terkait kebencanaan lainnya," kata Rudi.

Sedangkan mengenai layanan penyebarluasan SMS peringatan dini bencana banjir, sambung dia, diberikan khususnya bagi warga yang tinggal atau akan melintas di daerah-daerah yang berada di sepanjang aliran sungai-sungai utama di Jakarta, antara lain Ciliwung, Krukut, Angke, Pesanggrahan, Sunter dan Cipinang.

"Kedua layanan itu merupakan wujud tiga pilar kerja sama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Penyelenggaraannya didukung penuh oleh Kemkominfo, Pemprov DKI Jakarta dan seluruh anggota Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI)," ujar Rudi.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengharapkan kerja sama tersebut dapat terus berjalan sehingga masyarakat merasakan manfaatnya.

"Saya berharap layanan-layanan ini bermanfaat bagi masyarakat. Tentunya, kami akan menyiapkan semuanya dengan baik dan kami harapkan ada tindakan yang cepat di lapangan. Tidak boleh ada yang malas. Kalau malas, sistem ini tidak akan jalan," ungkapnya.

Dalam kerja sama tersebut, turut dilibatkan pula empat operator seluler yang ada di Indonesia yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo serta 3 Hutchison Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement