Kamis 11 Feb 2016 10:56 WIB

Ideologi Warga di Perbatasan Antarnegara Harus Diperkuat

Perbatasan RI-Timor Leste
Foto: Antara
Perbatasan RI-Timor Leste

REPUBLIKA.CO.ID  BELU -- Wawasan ideologi kebangsaan bagi generasi muda dan pelajar di wilayah perbatasan Indonesia dan negara tetangga harus diperkuat sejak dini. Penjabat Bupati Kabupaten Belu William Foni mengatakan penguatan ideologi penting di wilayah perbatasan untuk menjamin kesetiaan mereka kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau saya berkunjung ke kampung-kampung atau ke sekolah di wilayah perbatasan saya biasa tanyakan, siapa presiden Indonesia. Tujuannya untuk menguatkan ideologi anak-anak kita," kata Willian Foni Kamis (11/2).

Selain menanyakan siapa presiden RI, pertanyaan lain yang kerap diajukan William adalah apa dasar negara Indoensia. Juga menyuruh murid SD menghafal Pancasila atau menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan tujuan mengguggah semangat kebangsaan.

(Baca Juga: Indonesia-Timor Leste Target Selesaikan Masalah Perbatasan di 2016)

Menurut dia, generasi muda di Kabupaten Belu di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan Timur Leste harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia dalam hal penguatan ideologi kebangsaan.

"Saya bisa katakan bahwa generasi muda rawan godaan dari generasi muda negara tetangga Timur Leste karena sesungguhnya mereka masih memiliki hubungan emosional," tambahnya.

Selain penguatan ideologi negara, juga warga yang berada di perbatasan antarnegara harus mendapat dukungan program pembangunan sesuai kondisi daerah tersebut. Ia memberi contoh, di Kabupaten Belu perlu irigasi untuk pengairan lahan pertanian/perkebunan sehingga kesulitan air teratasi. Demikian juga dengan pengadaan dan penyaluran pupuk serta infrastruktur penunjang ekonomi kerakyatan, antara lain, pasar dan kemudahan pinjaman modal.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement