Kamis 11 Feb 2016 10:04 WIB

Korban PHK Perlu Didorong ke Sektor Usaha Mandiri

Rep: C38/ Red: Winda Destiana Putri
Massa demo menolak ancaman PHK yang dilakukan perusahaan.
Foto: Antara
Massa demo menolak ancaman PHK yang dilakukan perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) DPC Bekasi, R. Abdullah menyatakan para korban PHK perlu didorong untuk masuk ke sektor usaha mandiri.

Sektor tersebut dinilai paling sesuai mengingat usia pekerja dan realita ketersediaan lapangan kerja.

"Kita mengharapkan pada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk memberikan ruang pekerjaan buat mereka. Contohnya, melalui APBD ini bisa dilakukan pembinaan usaha-usaha mandiri," kata Abdullah kepada Republika, Kamis (11/2).

Abdullah berpendapat, sektor usaha mandiri atau usaha kreatif paling sesuai bagi korban PHK. Lantaran, sekarang ketersediaan lapangan pekerjaan dan jumlah pencari kerja sudah tidak seimbang. Para korban PHK rata-rata juga sudah sulit berkompetisi bila dilihat dari faktor usia.

 

Karena itu, Abdullah mengatakan, pihaknya berharap kepada pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun kota, untuk memikirkan alih profesi dan pemberdayaan korban PHK.

"Pilihannya hanya satu, perlu didorong untuk bisa mandiri lewat usaha kreatif," kata Abdullah.

Sebelumnya, sejumlah serikat pekerja mengklaim ribuan pekerja mengalami PHK pada awal 2016 menyusul penutupan pabrik Panasonic dan Toshiba yang berada di Kabupaten Bekasi dan Pasuruan. Namun, pemerintah membantah bahwa keputusan PHK tersebut belum resmi dikeluarkan perusahaan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement