Kamis 11 Feb 2016 02:41 WIB

Taman dan RTH Berpotensi Jadi Sarang Nyamuk

Rep: c33/ Red: Karta Raharja Ucu
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran demam berdarah dengue (DBD) bukan hanya disebabkan pemukiman kumuh. Camat Duren Sawit, Abu Bakar mengaku khawatir dengan taman-taman atau ruang terbuka lainnya yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

 

“Penyebab bukan karena pemukiman kumuh, justru di taman-taman sekolah itu yang perlu disosialiasi. Di taman-taman terbuka, di masyarakat juga ada tapi enggak banyak,” ucapnya kepada Republika.co.id, Rabu (10/2).

Karenanya, Abu Bakar mengaku sedang giat meningkatkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayahnya. Ia berharap upaya tersebut bisa meminimalisir kasus DBD.

Ia mengakui kasus DBD tertinggi di Jakarta Timur memang terjadi di wilayahnya. Tercatat sudah terjadi 44 kasus DBD di wilayah tersebut berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Selasa (9/2). Ia merasa pemahaman tentang pentingnya PSN perlu ditanamkan kepada anak. Sehingga ia akan memfokuskan sosialiasi PSN kepada unsur-unsur sekolah.

"Mengenai DBD itu di kantor Kecamatan (Duren Sawit) sedang ada sosialiasi antara Puskesmas dengan Kepala sekolah. Sekarang lagi sosialisasi sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA supaya kasus DBD ini cepat bisa diturunkan,” katanya.

Sebagai upaya penanganan DBD, ia mengatakan ada gerakan gerebek jumantik setiap Jumat. Selain itu, sosialisasi di sekolah bertujuan supaya pihak sekolah dapat melaksanakan program bersih-bersih. Ia merasa banyak kasus DBD di wilayahnya terjadi di sekolah.

 

“Sekarang lagi sosialisasi sekolah SD sampai SMA supaya bersih-bersih seminggu dua kali di sekolah. Karena yang kena bukan hanya di masyarakat tapi juga di sekolah, tempat ibadah dan ruang terbuka,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement