Rabu 10 Feb 2016 20:00 WIB

BNPB: Empat Kelompok Wilayah Indonesia Rawan Longsor

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengendara truk melintasi jalan rawan longsor di Tonjong, Brebes, Jateng, Selasa (22/7). (Antara/Wahyu Putro)
Foto: m
Pengendara truk melintasi jalan rawan longsor di Tonjong, Brebes, Jateng, Selasa (22/7). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada empat kelompok wilayah yang rawan tertimpa bencana tanah longsor. Potensi bencana tanah longsor diperkirakan tetap terjadi hingga akhir 2016.

"Ada empat kelompok kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus dari bencana tanah longsor. Keempatnya adalah kawasan Bukit Barisan (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung), Jawa bagian tengah dan selatan, wilayah Indonesia Tengah (Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua) dan hampir seluruh wilayah Sulawesi," jelas Sutopo kepada awak media di Jakarta, Rabu (10/2).

Dari keempat kelompok wilayah itu, lanjut dia, ada 274 kabupaten/kota yang rawan bencana tanah longsor. Ada 40,9 juta jiwa penduduk yang berisiko menjadi korban bencana tanah longsor.

Sutopo menambahkan, hingga 10 Februari ada 63 kabupaten/kota yang tertimpa bencana tanah longsor. "Dari seluruh kejadian itu, sudah tercatat ada 29 orang meninggal dan hilang serta 395 orang lainnya mengungsi," ungkap dia.

Sebelumnya, BNPB menyatakan puncak musim hujan diperkirakan mundur hingga Februari. Idealnya, puncak curah hujan terjadi sepanjang Januari. Mundurnya puncak curah hujan disebabkan pengaruh El Nino.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement