Rabu 10 Feb 2016 09:13 WIB

Ribuan Ton Bungkil Kopra Diekspor ke India

Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara. Kelapa ini selanjutnya diolah menjadi kopra atau dijadikan minyak goreng.
Foto: FOTO ANTARA/Basrul Haq
Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara. Kelapa ini selanjutnya diolah menjadi kopra atau dijadikan minyak goreng.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Ribuan ton bungkil kopra berasal dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diekspor ke India. Ekspor dilakukan awal 2016 dengan nilai devisa 1,05 juta dolar Amerika Serikat. "Ada sebanyak 6.300 ton bungkil kopra asal Sulut dikirim ke India dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 1,05 juta dolar AS," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Rabu (10/2).

Dia mengatakan India memang sejak beberapa tahun terakhir ini berminat terhadap bungkil kopra asal Sulut dengan ditandai permintaan dalam jumlah yang cukup banyak. Bungkil kopra yang biasanya dijadikan limbah saja oleh masyarakat Sulut, ternyata mampu menghasilkan devisa yang cukup besar.

Bungkil kopra, Darwin mengatakan oleh masyarakat India dijadikan sebagai pakan ternak dan pupuk. Dia menjelaskan petani dan pengekspor Sulut harus memanfaatkan kesempatan itu karena bungkil kopra laris di pasar internasional. "Pengekspor harus lebih jeli melihat pasar dan terus berinovasi agar produk yang diekspor akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulut, khususnya petani kelapa," katanya.

Ia mengatakan akhir-akhir ini harga kopra masih cukup rendah jika dibandingkan dengan biaya produksinya. Sehingga masyarakat dan petani kelapa harus memanfaatkan kesempatan untuk melakukan diversifikasi produk agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

"Bungkil kopra merupakan salah satu diversifikasi produk yang harus dipertahankan sehingga pasar semakin banyak," katanya.

Ia mengatakan bukan hanya India saja yang akan membeli produk turunan kelapa Sulut, namun semua negara di dunia, jika kualitas dan kuantitas produk selalu dijaga dengan baik. Dia mengatakan pemerintah akan terus mencarikan pasar baru bagi komoditas unggulan Sulut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement