Selasa 09 Feb 2016 21:40 WIB

Situs Klandungan Diduga Bekas Permukiman Kuno

Potongan temuan gerabah tertua. Ilustrasi
Foto: Press TV
Potongan temuan gerabah tertua. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejarawan Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono mengemukakan situs purbakala yang ditemukan di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yakni situs Klandungan merupakan bekas permukiman kuno yang diperkirakan berjaya sekitar tahun 1198.

"Situs ini kemungkinan berjaya sekitar tahun 1198 dan dulunya adalah permukiman kuno warga Desa Wiradungan yang kini berubah nama menjadi Klandungan. Pada tahun itu merupakan tahun transisi kekuasaan Kerajaan Kadiri menuju Kerajaan Singosari," kata Dwi Cahyono di sela penelitiannya terhadap Situs Klandungan di Malang, Selasa (9/2).

Dugaan jika situs tersebut merupakan permukiman kuno itu ditandai dengan ditemukannya pecahan gerabah atau pecahan kendi tempat minum yang terbuat dari tanah liat dengan umur ratusan tahun. Gerabah tersebut diduga milik warga yang bermukim di kawasan itu.

Jika diperhatikan dari bentuk pecahan gerabah, terlihat adanya ragam hiasan pada wadah minum itu. Di zaman itu, hanyalah orang-orang dengan status sosial tinggi yang dapat memiliki gerabah dengan ragam hias.

"Kemungkinan di tempat ini adalah kediaman pemuka desa pada saat itu," kata Cahyono.

Selain itu, di kawasan itu juga banyak ditemukan pecahan batu bata kuno, batu pandas, dan batu kali yang dulunya digunakan untuk pondasi rumah, teras ataupun bendungan air.

"Di salah satu pecahan batu pandas yang kami temukan, ada suatu kode yang tertulis pada batu itu dan saat ini masih dikaji lagi apa makna kode itu. Bisa untuk tujuan mempermudah pemasangannya di kala itu atau tujuan lainnya," ucapnya.

Hanya saja, kata Cahyono, saat ini masih belum ditemukan pecahan batu berkode tersebut. Pada saat pecahan lainnya ditemukan, kemungkian kode tersebut lebih mudah untuk dipecahkan.

Saat ini, situs Klandungan tersebut terletak di pertengahan sawah milik warga. Cahyono dan sejarawan lainnya menyebut lokasi situs ini Balekambang. Sebab, terletak lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya, dengan tinggi sekitar 1-1,5 meter.

Cahyono memperkirakan sawah-sawah yang saat ini terhampar luas di sekitar situs tersebut, dulunya adalah lokasi pemukiman warga biasa. Di kawasan Dinoyo hingga Dau banyak ditemukan situs purbakala, karena di kawasan itu dulu pernah berdiri kerajaan yang cukup ternama, yakni Kerajayaan Kanjuruhan dan Gajayana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement