REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2016. Namun saat ini, intensitas hujan belum dapat dilihat per hari.
"Itu beda-beda kalau bicara hari, saat ini di Jakarta masih 100 mm per-hari," kata Kepala Bidang Sub-Informasi Publik Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hari Tirto Djatmiko, Selasa (9/2).
Djatmiko menerangkan kalau nilainya sudah puncak, sudah ada takarannya per hari. Kalau belum ada takarannya dihitung secara bulan. Jika secara bulan rata-rata itensitas curah hujan di Jabodetabek 300-400 mm per bulan.
Untuk Jabodetabek, curah hujan tinggi di selatan, seperti Depok dan Bogor. "Kalau di DKI Jakarta, curah hujan tinggi terjadi di Jakarta Selatan," kata dia.
Sementara itu, intensitas hujan hampir merata di seluruh Indonesia. Namun untuk yang tertinggi curah hujan terkonsentrasi di Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, tercatat 611 orang dirawat di rumah sakit di seluruh Jakarta. Mereka di rawat karena menderita penyakit demam berdarah (DBD).
Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) RI asal Jakarta Fahira Idris mengatakan sangat berharap DBD di Jakarta tak sampai memakan korban dan jangan sampai terjadi KLB. "Pemprov harus serius, sama seriusnya dengan mengurus banjir," kata dia.