Selasa 09 Feb 2016 14:31 WIB

Banjir Melanda, Pangkalpinang Lumpuh

Rep: Maspril Aries/ Red: Damanhuri Zuhri
Banjir (ilustrasi)
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Banjir yang datang melanda Kota Pangkalpinang sejak dua hari lalu akibat hujan yang turun terus menerus membuat ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tersebut lumpuh.

“Hari ini banjir masih menggenangi kota Pangkalpinang dengan ketinggian berkisar antara 50 cm sampai 2,5 meter. Akibatnya aktivitas warga lumpuh total. Bahkan jalan utama, Jalan Sudirman yang tergenang air sempat ditutup untuk lalu lintas,” kata Deden Ridwansyah Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Selasa (9/2).

Deden yang dihubungi Republika menjelaskan, saat ini anggota SAR dengan dukungan anggota TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan relawan dari warga masyarakat masih melakukan upaya evakuasi warga dari pemukiman mereka ke tempat pengusian yang disiapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Lumpuhnya aktivitas kota timah tersebut juga dibenarkan Emil warga Pangkalpinang. “Sejak kemarin, aktivitas warga terganggu akibat banjir. Warga banyak yang tidak pergi ke kantor karena akses jalan menuju tempat kerja mereka digenangi air, atau rumah mereka yang terendam air.''

Menurut Deden Ridwansyah, banjir yang melanda Pangkalpinang dan daerah lainnya seperti Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat terjadi karena curah hujan yang turun selama tiga hari berturut-turut.

“Akibat hujan tersebut beberapa daerah yang rendah dan daerah di bantaran sungai terendam karena air sungai meluap. Kondisi ini semakin diperparah karena pada saat bersamaan air laut juga pasang, akibatnya air tidak mengalir dan menggenangi pemukiman warga,” ujarnya.

Sementara itu berdasarkan data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pangkalpinang tercatat ada 21 titik lokasi yang dilanda banjir, diantaranya  Kampung Bintang, Paritlalang, Gudang Padi, Kelurahan Opas, Parit Enam, Rawa Bangun, Pasir Putih, Bacang, kawasan Pantai Pasir Padi, Kelurahan Keramat, Jalan Balai, Jalan A Yani dan ruas Jalan Sudirman.

Menurut Emil yang bekerja di sebuah perusahaan pers, surat kabar terbesar di Provinsi Bangka Belitung, Harian Bangka Pos pada edisi Rabu, 9 Februari 2016 tidak terbit karena area percetakannya juga dilanda banjir. “Mesin cetak tergenang air,” katanya.

Selain aktivitas warga yang lumpuh, menurut Kepala SAR Deden Ridwansyah, listrik di Pangkalpinang juga padam. “Sampai hari ini listrik masih padam,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement