REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus demam berdarah dangue (DBD) juga masih terus meningkat di wilayah Kabupaten Bogor.
Hal tersebut terlihat masih ada penambahan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi hingga Februari 2016.
"Pasien DBD masih terjadi peningkatan, per Januari ini juga masih ada pasien sudah mencapai 215 orang," kata Kepala Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik RSUD Cileungsi Desriza Ratman kepada Republika, Senin (8/2).
Ia menambahkan, peningkatan pasien DBD semakin meningkat semenjak Desember 2015. Sebelumnya, Desriza menjelaskan pasien DBD di RSUD Cileungsi pada Desember 2015 sudah menyentuh angka 110 pasien.
"Desember memang sudah mengalami peningkatan karena pada November 2015 penderita DBD yang masuk ke RSUD Cileungsi hanya 39 orang saja," ungkap Desriza.
Semenjak Desember 2015 hingga Januari 2016, pasien meninggal di RSUD Cileungsi sudah mencapai dua orang. "Dua pasien yang meninggal.masing-masing di bulan berbeda dan anak-anak," tutur Desriza.
Pasien pertama meninggal pada Desember 2015 berumur tiga tahun dan pasien kedua meninggal pada Januari 2016 berumur delapan bulan. Desriza berpendapat, kedua anak tersebut memang masuk ke RSUD Cileungsi sudah dalam keadaan parah.
Sementara ini, RSUD Ciawi masih sanggup melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien DBD. Sebanyak 25 kasur tambahan juga dikerahkan untuk mengantisipasi pasien DBD yang membludak.
"Kami selalu berupaya tidak pernak menolak pasien DBD yang masuk ke RSUD Cileungsi," kata Desriza.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Bogor pada Sabtu (5/2) mengungkapkan data pasien DBD tercatat selama Januari mencapai 261 kasus.
Sementara itu di RSUD Ciawi pada Januari menangani 169 kasus dan RSUD Cileungsi sudah mencapai 215 pasien DBD. Melihat kedua data dari RSUD tersebut jelas sudah melampaui jumlah pasien DBD yang tercatat di Dinkes Kabupaten Bogor.