REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten telah mendata bahwa penderita demam berdarah dengue (DBD) menyerang 270 pasien dan 13 orang meninggal.
"Korban meninggal kebanyakan bermukim wilayah rawan DBD dan perlu diantisipasi segera agar tidak meluas dengan pengasapan dan pemberian bubuk abate kepada warga," kata Kepala Dinkes Pemkab Tangerang Naniek Isnaini, Senin (8/2).
Naniek mengatakan upaya lain adalah agar warga membersihkan berbagai tempat yang biasanya nyamuk berkembang biak. Dinkes setempat telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap penyebaran DBD di wilayah ini yang mencakup 29 kecamatan.
Dia mengatakan kasus DBD yang menyerang warga merupakan terbanyak bila dibandingkan dengan tujuh wilayah lainnya di Provinsi Banten. Sedangkan Dinkes Pemprov Banten meliris terdapat 785 pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit dan Puskesmas, maka 25 warga dinyatakan meninggal dunia.
Menurut dia, petugas secara rutin melakukan pengawasan di Kecamatan Cikupa, Sindang Jaya, Pasar Kemis, Balaraja, Tigaraksa dan Kecamatan Kelapa Dua yang merupakan daerah rawan DBD. Bahkan pihaknya mengharapkan warga serta aparat desa dan kecamatan yang rawan DBD untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan membuang peralatan yang dapat menyebabkan berkembang biak nyamuk.
Petugas kesehatan di tiap Puskesmas yang rawan supaya selalu mengingatkan warga untuk tetap menjalani hidup bersih karena saat ini sedang berjangkit DBD.
sumber : Antara
Advertisement